Masyarakat Indonesia dinilai sudah mulai
sadar akan pentingnya berinvesatasi, namun demikian investasi yang
dilakukan tidaklah selalu pada instrumen investasi biasa.
Direktur
Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo
menyatakan bahwa saat ini tingkat investasi orang Indonesia cukup
tinggi, namun demikian investasi tersebut tidak selalu pada surat
berharga, valuta asing ataupun saham.
"Investasi orang Indonesia
tinggi tapi beda-beda caranya. Misalnya orang Madura investasi ke sapi,"
terang Hadi di Jakarta, baru-baru ini.
Dia melanjutkan,
investasi tersebut dilakukan karena masyarakat lebih memilih membeli
benda ketimbang melakukan investasi di perbankan. Pasalnya investasi di
perbankan, kata dia, memberikan bunga yang rendah sehingga tergerus oleh
inflasi.
"Kalau anda menyimpan uang di bank, bunganya rendah kan
sekira dua persen. Kalau inflasi lima persen saja setahun berarti anda
rugi tiga persen," ungkapnya.
Sebelumnya, dia juga menuturkan
salah satu faktor yang memberikan tekanan pada inflasi karena masyarakat
lebih memilih investasi pada emas ketimbang pada perbankan. "Banyak
orang yang tertarik investasi di emas. Sebabnya, banyak yang tidak
percaya investasi di bank. karena rendahnya bunga bank," ungkap Hadi.
(Martin Bagya Kertiyasa - Okezone)
Uji VGA Card HD-465X-YAF2
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar