Jumat, 26 Oktober 2012

Masyarakat Mulai Berinvestasi yang Tak Biasa

Masyarakat Indonesia dinilai sudah mulai sadar akan pentingnya berinvesatasi, namun demikian investasi yang dilakukan tidaklah selalu pada instrumen investasi biasa.

Direktur Statistik Harga Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo menyatakan bahwa saat ini tingkat investasi orang Indonesia cukup tinggi, namun demikian investasi tersebut tidak selalu pada surat berharga, valuta asing ataupun saham.

"Investasi orang Indonesia tinggi tapi beda-beda caranya. Misalnya orang Madura investasi ke sapi," terang Hadi di Jakarta, baru-baru ini.

Dia melanjutkan, investasi tersebut dilakukan karena masyarakat lebih memilih membeli benda ketimbang melakukan investasi di perbankan. Pasalnya investasi di perbankan, kata dia, memberikan bunga yang rendah sehingga tergerus oleh inflasi.

"Kalau anda menyimpan uang di bank, bunganya rendah kan sekira dua persen. Kalau inflasi lima persen saja setahun berarti anda rugi tiga persen," ungkapnya.

Sebelumnya, dia juga menuturkan salah satu faktor yang memberikan tekanan pada inflasi karena masyarakat lebih memilih investasi pada emas ketimbang pada perbankan. "Banyak orang yang tertarik investasi di emas. Sebabnya, banyak yang tidak percaya investasi di bank. karena rendahnya bunga bank," ungkap Hadi.

(Martin Bagya Kertiyasa - Okezone)

0 komentar:

Posting Komentar